Rabu, 27 Maret 2013

pengetahuan bahan teknik



BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Pada suatu peralatan/mesin dapat dipastikan bahwa terdapat banyak komponen yang bergerak baik dalam bentuk gerakan angular maupun gerakan linear. Gerakan relatif antar komponen mesin akan menimbulkan gesekan, dimana gesekan ini dapat menurunkan efisiensi mesin, meningkatnya temperatur, keausan, dan berbagai efek negatif lainya. Gesekan antara komponen mesin tersebut dapat diminimalkan dengan menggunakan bantalan atau bearing. Terdapat dua jenis mekanisme yang digunakan bantalan dalam mengatasi gesekan yaitu mekanisme sliding dan mekanisme rolling. Untuk mekanisme sliding, dimana terjadi gerakan relatif antar permukaan, maka penggunaan pelumas memegang peranan yang sangat penting. Sedangkan mekanisme rolling, dimana tidak boleh terjadi gerakan relatif antara pemukaan yang berkontak, peran pelumas lebih kecil. Bentuk pelumas dapat berupa gas, cair maupun padat.
Sejarah penggunaan bantalan untuk mengurangi efek gesekan dapat ditelusuri dari hasil penemuan kereta sederhana yang telah berumur 5000 tahun di Euphrates di dekat sungai tigris. Penggunaan bantalan yang lebih maju terlihat pada kereta Celtic sekitar 2000 tahun yang lalu.
Dalam sejarah modern, desain dan penggunaan bantalan yang terdokumentasi
dengan baik dimulai oleh Leonardo Davinci, pada tahun 1452. Dia menggunakan bantalan gelinding untuk kincir angin dan penggilingan gandum. Paten pertama tentang bantalan didaftarkan di Perancis 400 tahun kemudian. Selanjutnya katalog bantalan pertama di dunia diterbitkan di inggris pada tahun 1900. Saat ini,penggunaan bantalan sebagai komponen anti gesek telah digunakan secara luas dengan variasi ukuran, variasi beban, variasi putaran yang sangat lebar. Dengan kata lain bantalan luncur adalah komponen mesin yang bekerja pada poros untuk beban yang besar. Contoh pengaplikasiannya diantaranya adalah silinder piston, rol kereta dorong, rol kereta api, bantalan dari poros ban mobil dan bantalan dari penggerak sudu-sudu turbin, dan penggunaan bantalan untuk peralatan berat dipertambangan.
            Dengan fungsi yang seperti itu, bantalan luncur memiliki beban yang berat pada saat bekerja, sehingga dibutuhkan bahan khusus pada saat produksinya. Dimana bahan-bahan tersebut nantinya dapat ‘menampung’ beban kerja dari bantalan luncur. Hal tersebut juga berlaku pada bahan paking. Karena paking merupakan bagian dari komponen mesin yang mempunyai fungsi yang sangat penting sebagai perapat antara dua komponen yang berpasangan dimana komponen tersebut membutuhkan kerapatan. Bahan pembuat paking juga perlu diperhatikan, hal ini disebabkan karena paking atau perapat berpengaruh pada kesetabilan kerja suatu alat yang membutuhkan tingkat perapat yang baik sehingga tidak menyebabkan terjadinya suatu kebocoran baik gas maupun cairan yang berbahaya.
Dengan demikian tidak semua bahan teknik dapat menjadi bahan pembuat bantalan luncur, bahan bantalan luncur mempunyai syarat tertentu yang harus diperhatikan sifat dan penggunaannya pun juga perlu diperhatikan.
Dari keterangan di atas menunjukan perlu adanya pembahasan khusus mengenai bahan bantalan luncur dan bahan paking.
1.2 Rumusan Masalah
Secara umum, rumusan masalah pada pembahasan makalah ini adalah sebagai berikut:
1.      Apa pengertian bahan bantalan luncur dan bahan paking?
2.      Bagaimana kontruksi dari bantalan luncur?
3.      Apa saja macam-macam bantalan luncur dan paking?
4.      Bagaimana syarat- syarat bahan bantalan luncur dan paking?
5.      Apa sifat dan penggunaan bahan bantalan luncur dan paking?

1.3 Manfaat dan Tujuan Masalah
Adapun yang menjadi manfaat dan tujuan dari rumusan masalah ini dapat diuraikan  sebagai berikut:
1.      Mengetahui tentang bantalan luncur dan paking.
2.      Memahami kontruksi bantalan luncur.
3.      Memahami mengenai macam-macam bantalan luncur dan paking.
4.      Memahami syarat-syarat bahan bantalan luncur dan paking.
5.      Memahami sifat bahan dan penggunaan bahan bantalan luncur dan paking

 BAB II
PEMBAHASAN

2.1 BANTALAN LUNCUR
2.1.1 Pengertian Bantalan Luncur
Bantalan merupakan salah satu bagian dari elemen mesin yang memegang peranan cukup penting karena fungsi dari bantalan yaitu untuk menumpu sebuah poros agar poros dapat berputar tanpa mengalami gesekan yang berlebihan. Bantalan harus cukup kuat untuk memungkinkan poros serta elemen mesin lainnya bekerja dengan baik.
            Pengertian bantalan secara umum adalah adalah suatu elemen mesin yang berfungsi untuk menumpu poros berbeban, sehingga putaran atau gerakan bolak-baliknya dapat berlangsung dengan halus dan aman. Jenis bantalan ini mampu menumpu poros dengan beban besar (J-Aprilianto: 2008).
            Sedangkan bantalan luncur adalah suatu elemen mesin yang berfungsi untuk menumpu poros berbeban, sehingga putaran atau gerakan bolak-baliknya dapat berlangsung dengan halus dan aman. Apabila ada dua buah logam yang bersinggungan satu dengan lainnya saling bergeseran maka akan timbul gesekan , panas dan keausan . Untuk itu pada kedua benda diberi suatu lapisan yang dapat mengurangi gesekan , panas dan keausan serta untuk memperbaiki kinerjanya ditambahkan pelumasan sehingga kontak langsung antara dua benda tersebut dapat dihindarai.
            Bantalan luncur bekerja bukan hanya dengan adanya gesekan antara poros dan bantalan, tetapi juga memerlukan pelumasan. Pada bantalan luncur, gesekan luncur antara poros dan bantalan bekerja dengan ditumpu oleh permukaan bantalan dengan perantaraan lapisan pelumas. Keberadaan pelumas tersebut berfungsi untuk melicinkan gesekan antara permukaan poros dengan permukaan bantalan. Bukan hanya itu, fungsi pelumas juga sebagai peredam tumbukan dan getaran sehingga akan meminimalisasi suara yang ditimbulkan.
Bantalan luncur memiliki konstruksi yang sederhana sehingga mudah dibongkar pasang. Pada konstruksinya, bantalan luncur juga dirancang untuk mampu menumpu poros dengan putaran tinggi dan beban yang besar dan yang menjadi kelebihan dari bantalan luncur adalah mempunyai tidak memiliki ketelitian tinggi dan harga yang lebih murah.

2.1.2 Macam-Macam Bantalan Luncur.
            Macam-macam bantalan luncur yang paling umum diklasifikasikan menurut konstruksinya.Yaitu berdasarkan arah beban terhadap poros.macam-macamnya adalah :
1.      Bantalan radial
Dari beberapa sumber, bantalan radial mendukung gaya radial dari batang torak saat berputar. Konstruksinya terbagi / terbelah menjadi dua agar dapat dipasang pada poros engkol. Bantalan radial adalah bantalan dimana arah beban yang ditumpu bantalan tegak lurus dengan arah poros.

Arah beban pada bantalan radial

                                                           



                              Gambar 2.1

Terlihat jelas bahwa arah beban yang ditumpu dari suatu bantalan luncur adalah tegak lurus dengan porosnya. Bantalan luncur radial juga disebut dengan journal bearing dimana bantalan tersebut memiliki beban yang silindris.
2.      Bantalan luncur aksial
Bantalan aksial (thrust bearing) merupakan bantalan yang dapat menahan beban searah dengan sumbu poros. Pada bantalan luncur aksial terdapat bagian datar pada bantalan yang melawan gaya aksial yang disebut dengan thrust surfaces. Konstruksi bantalan ini juga terbelah / terbagi menjadi dua dan dipasang pada poros jurnal bagian paling tengah. Pengaplikasian bantalan luncur aksial dalam dunia yang sesungguhnya adalah pada sistem pemindah daya kendaraan.


3.      Bantalan luncur khusus
Bantalan luncur khusus adalah bantalan yang merupakan kombinasi antara bantalan luncur aksial dan bantalan luncur radial. Bantalan ini dapat menerima beban yang tegak lurus dengan sumbu poros dan beban yang searah dengan sumbu poros.



           

                                                      Gambar 2.2
Macam-macam bantalan luncur dapat juga diklasifikasikan menurut dengan jenis pelumasannya. Berdasarkan jenis pelumasannya maka bantalan luncur diklasifikasikan menjadi rubbing plain bearing, plain bearing, hydrodynamic plain bearing, dan hydrostatic plain bearing .
2.1.3 Konstruksi Bantalan Luncur
Konstruksi secara umum pada kasus poros yang berputar adalah adanya poros dan bantalan yang saling bersinggungan. Journal adalah bagian  poros yang berkontak dengan bantalan. Sedangkan terdapat bagian yang datar pada bantalan yang melawan gaya aksial disebut dengan thrust suefaces.
Setiap bagian tersebut disatukan dengan rumah atau disebut dengan crankcase.Tetapi biasanya berupa shell tipis yang dapat diganti dengan mudah dan yang menyediakan permukaan bantalan yang terbuat dari material tertentu seperti babbit atau bronze. Terdapat juga bushing yaitu bagian bantalan yang dibuat sebagai sebuah dinding silindris yang ditekankan pada lubang di rumah bantalan.





(A)                                                                   (B)
                  Gambar 2.3
Parameter-parameter utama yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan bantalan antara lain adalah beban, putaran, tipe dan aliran pelumas, dimensi, jenis aplikasi, getaran, temperatur, dan kondisi lingkungan.
2.1.4 Syarat Bahan Bantalan Luncur
             Bentuk bantalan luncur pada umunya adalah berbentuk poros terbelah dua. Dimana di bagian dalamnya dilapisi bahan yang memiliki syarat tertentu yang mana syarat tersebut diartikan bahwa tidak semua bahan logam dapat dipakai sebagai bahan bantalan luncur.
 Bahan bantalan luncur harus memenuhi persyaratan berikut :
·         Mempunyai kekuatan yang cukup
Bahwa bahan tersebut harus tahan beban dan tahan kelelahan. Hal ini mengingat beban kerja dari bantalan luncur itu sendiri yang lebih besar dari bantalan gelinding. Bahan tersebut juga harus mempunyai kekuatan yang cukup bahwa bahan bantalan luncur juga harus tahan aus.
·         Dapat menyesuaikan diri terhadap lenturan poros yang tidak terlalu besar.
Bahan bantalan luncur harus dapat menyesuaikan diri terhadap perubahan lenturan poros. Lenturan poros atau dalam ilmu bahan disebut dengan momen lentur terjadi karena adanya gaya radial yang bekerja pada elemen poros dengan jarak yang tegak lurus terhadap titik tumpuan.
·         Mempunyai sifat anti las
Sifat ini dibutuhkan karena bantalan selalu beruhubungan atau kontak langsung dengan poros dalam waktu yang relative lama. Sifat anti las yaitu sifat tidak menempelnya suatu poros jika terjadi kontak/gesekan antara logam dengan logam.
·         Tahan karat
Karena bantalan luncur selalu menahan beban dengan waktu yang terus menerus. Maka diperlukan bahan yang anti karat agar bantalan luncur dapat dipakai dalam waktu yang lama.
·         Dapat membenamkan kotoran/debu kecil
Karena pada pemakaiannya bantalan luncur juga sering terkena kotoran maka dari itu diperlukan sebuah benda yang dapat membenamkan kotoran yang kecil agar kerja dari bantalan itu sendiri tidak terganggu.
·         Harga Murah
Bantalan luncur hanyalah komponen/elemen mesin yang bersifat mendukung terhadap suatu alat. Maka dari itu bahan bantalan luncur tidak perlu memakai bahan yang terlalu mahal karena bantalan luncur hanyalah komponen pendukung bukanlah komponen utama dari suatu alat.
·         Tidak terpengaruh oleh temperature
Syarat ini dibutuhkan karena pada kerja bantalan luncur selalu ada kontak/gesekan antar logam sehingga menimbulkan panas. Maka diperlukan bahan yang tidak gampang terpengaruh pada temperature seperti pemuaian dari bahan tersebut agar kerja bantanlan luncur tidka terganggu.
  2.1.5 Bahan Bantalan Luncur dan Sifatnya
            Tidak semua bahan logam dapat digunakan sebagai bahan bantalan luncur. Selain syarat-syarat yang telah ditentukan di atas, juga ada beberapa sifat bahan yang harus diperhatikan. Sifat yang paling penting adalah “kekerasan material tidak boleh melebihi sepertiga kekerasan material yang bergesekan dengannya untuk mempertahankan embedability dari partikel abrasive.
            Berikut ini adalah beberapa bahan apa saja yang dapat digunakan sebagai bahan bantalan luncur dan juga sifat bahannya:
·         Babbit
Logam babit adalah logam campuran yang memang digunakan untuk bahan bantalan.Logam Babbitt asli diciptakan pada tahun 1839 oleh Isaac Babbitt di Taunton, Massachusetts, USA. Babbit merupakan bahan bantalan yang sangat umum yang digunakan pada bantalan crankshaft dan camshaft.
Babbit merupakan logam kombinasi dari unsur-unsur lain yang berbasis timah dan timbal.Babbit mempunyain sifat yang kuat seperti baja jika paduan tersebut diproses dengan electroplating.
Kekurangan babbit sebagai bahan bantalan adalah mempunyai temperature peleburan yang rendah. Ha; tersebut menyebabkan bantalan akan cepat rusak jika dalam kondisi pelumasan batas (boundary lubrication). Sehingga bantalan luncur yang menggunakan bahan babbit membutuhkan pelumasan hidrostatik dan hidrodinamik yang baik. 
berikut ini adalah komposisi umum dari paduan babbit :
1)      90% timah , 10% tembaga
2)      89% timah, 7% antimon , tembaga 4%
3)      80% timah , antimon 15% timah, 5%
4)      76% tembaga, timah 24%
·         Bronzes
Bronzes atau perunggu merupakan bahan bantalan luncur yang juga termasuk logam campuran/paduan logam. Dapat kita ketahui bahwa perunggu adalah paduan logam terutama terdiri dari tembaga, biasanya dengan timah sebagai adtif utama. Bronzes atau perunggu baik digunakan pada bantalan luncur yang bekerja melawan baja atau besi cor. Terdapat lima macam paduan tembaga yang digunakan sebagai bantalan yaitu, cooper-lead, leaded bronze, tin bronze, aluminum bronze, dan berrylium cooper.
Dari beberapa paduan tembaga tersebut, bronzes/perunggu memiliki sifat yang lunak tetapi mempunyai kekuatan, machinability, dan tahan korosi. Sehingga bantalan luncur yang berbahan bronzes/perunggu dapat bekerja pada beban yang tinggi dan temperature tinggi.
·         Besi cor kelabu dan baja
besi cor kelabu dan baja merupakan material bantalan luncur yang cukup baik digunakan untuk melawan sesamanya dalam kecepatan rendah.
Besi cor kelabu dan baja mempunyai sifat lubricity karena adanya grafit bebas pada besi cor. Akan tetapi meskipun memiliki memiliki sifat lubricity, besi cor dan baja tetap memerlukan pelumasan.Hal teresbut dibutuhkan ketika besi cor dan baja dalam kerjanya juga melawan baja dengan tambahan jika keduanya diberi pelumasan. Besi cor dan baja biasa digunakan rolling contact di bantalan rolling-element.
·         Sintered material
Sintered material adalah salah satu material logam diperoleh dengan metode metalurgi serbuk. Material seperti ini dibuat dari serbuk dan secara mikroskopik tetap berpori setelah perlakuan panas. Hal tersebut memungkinkan bantalan luncur yang berbahan sintered material mempunyai sifat untuk menyimpan pelumas dengan aksi kapilaritas.
·         Materi non logam
Materi non logam juga dapat dipakai sebagai bahan bantalan luncur, jika materi tersebut memiliki lubricity yang baik. Contoh materi non logam yang dapat dipakai sebagai bahan bantalan luncur diantaranya adalah material termoplastik seperti Teflon, ilon dan acateal. Karena mempunyai sifat lubricity yang baik, koifidien gesek yang rendah serta memiliki ketahanan terhadap temperature. Kombinasi material poros dengan bantalan yang biasa digunakan pada praktiknya sangat terbatas.


Tabel  Sifat-sifat bahan bantalan luncur.
Bahan Bantalan
Kekearasan Hn
Tekanan maksimum yang diperbolehkan
(Kg/mm2)

Temperatur Maksimal yang diperbolehkan
(ºC)
Besi Cor
Perunggu
Kuningan
Perunggu fosfor
Logam Putih berdasarkan Sn
Logam Putih
 berdasarkan Pb
Paduan

160 -180
50-100
80-150
100-200
20-30
15-20
30-40
20-30
45-50
40-80

0,3 - 0,6
0,7 – 2,0
1,5 – 6,0
0,6 – 1,0
0,6 - 1,0
1,0 - 1,4
1,0 – 1,4
1,0 – 1,8
2,8
2,0 – 3,2

150
200
200
250
150
150
250
170
100 – 150
220 - 250


·         Bahan plastik
Plastik adalah bahan yang mempunyai sifat dapat melumasi sendiri dengan baik. Sifat yang tahan korosi memungkinkan bahan ini bekerja di dalam air atau di dalam bahan kimia. Bahan semacam ini mempunyai koefisien gesek yang rendah, mudah membenamkan kotoran , dan anti las. Plastik jika diisi dengan bahan bahan pelumas padat, serat gelas, atau serbuk logam akan menjadi sangat kuat dan tahan aus sehingga dapat dipakai untuk kondisi-kondisi yang cukup berat.                                             Keburukannyan adalah bahwa dalam kondisi  pelumasan batas (lapisan pelumas terlalu tipis) akan terjadi panas gesekan yang akan mengakibatkan pembesaran koofisien muainnya. Hal ini perlu diperhitungkan dalam menentukan besar celah antara poros dan bantalan.
·         Bantalan kayu
Bahan yang khas untuk bantalan ini biasanya dipakai untuk pengolahan makanan dan susu. Juga sering dipergunakan pada pompa air dan baling-baling kapal dimana pelumasannya dilakukan dengan air. Beban rata-rata untuk bantalan kayu adalah 0,5 (Kg/mm2) atau kurang.
·         Bantalan karet
Dengan air sebagai pelumas, bantalan karet mempunyai koefisien gesek yang rendah. Karet mempunyai ketahan yang baik terhadap kehausan. Selain itu juga dapat meredam bunyi dan getaran. Sebagai bantalan, dapat dipakai karet yang disemen atau karet melulu. Beban rata-rata yang dapat  ditanggung adalah 0,5 (kg/mm2) atau kurang.
·         Bantalan grafit karbon
Grafit adalah bantalan yang seluruhnya dapat melumasi sendiri dana dapat bekerja pada temperatur tinggi. Karena secara kimia sangat sukar bereaksi, maka bahan ini sangat luas pemakaianya. Penambahan serbuk babit, perak, atau tembaga dapat memperbaiki sifat-sifat sebagai bantalan. Perbedaan antara koofisien gesek statis dan koofisien gesek kinetis pada grafit karbon adalah kecil.


·         Bantalan permata
Pada alat-alat ukur banyak dipakai bantalan dari batu akikseperti batu delima    (ruby) dan batu nilam (sapphire). Batu nilam yang mengalami perlakuan panas dapat menjadi sekeras intan.
·         Bantalan luncur Hidrostatis
Bantalan semacam ini dipakai sebagai  bantalan utama pada mesin perkakas persisi tinggi, misalnya pada meja putar mesin bubut vertikan besar. Bahan bantalan dapat berupa banyak minyak atau udara. Dalam hal ini, minyak atau udara dilairkan dalam tekanan ke dalam celah bantalan untuk  mengangkat beban dan menghindari keausan atau penempelan pada waktu mesin berputar dengan putaran yang sangat rendah atau waktu start. Dimana lapisan minyak yang ada tidak atau belum mempunyai tekan yang cukup tinggi. Macam yang menggunakan minyak pada saat ini sudah diperdagangkan sedangkan yang menggunakan udara masih dalam pengembangan.
Cincin dan elemen gelinding pada bantalan umumnya dibuat dari baja bantalan khrom karbon tinggi. Baja bantalan dapat memberikan efek stabil pada perlakuan panas. Baja ini memberikan umur panjang dengan keahusan yang kecil.
Dengan kemajuan dengan teknik hampa pada akhir-akhir ini, telah dikembangkan baja bantalan cair hampa. baja macam ini tidak sesuai untuk produksi masa dansangat mahal sehingga hanya dipakai dimana diperlukan baja murni. Produksi masa dari baja bantalan dengan gas hampa telah menghasilkan umur bantalan yang lebih panjang. Dalam proses ini, baja pertama-tama  dicairkan dalam udara, dikenakan tekanan hampa tinggi untuk mengeluarkan gas-gas yang terkurung di dalamnya, proses ini diikuti dengan pembuatan ingot.
·         Bahan untuk bantalan khusus
Untuk bantalan untuk ketahan khusus terhadap kejutan, dipakai baja paduan karbon rendah yang kemudian diberikan perlakuan panas dengan sementasi. Baja semen yang kedalaman sesmentasinya dan kekerasan dari inti dan permukaannya adalah sedang, dapat menahan tumbukan yang besarnya bebebrapa kali kemampuan baja bantalan. Untuk bantalan yang tahahan panas dan tahan karat terdapat baja kecepatan tinggi atau deretan martensit dari baja tahan karat.
Bahan untuk sangkar, yang akan mengalami kontak gesekan dengnan elemen gelinding, harus tahan aus dan tidak mudah patah. Sangkar untuk bantalan kecil dibuat dengan mengepres pita baja yang difinis dari baja karbon rendah atau baja plat yang difinis. Untuk pemakaian, khusus plat kuningan atau plat baja tahan karat juga sering dipakai. Untuk bantalan besar dipakai baja karbon rendah atau kuningan berkekuatan tinggi. Untuk beberapa macam bantalan putaran tinggi dapat dibuat dari plastik. Sebagai paku keling untuk sangkar dipergunakan baja karbonr endah bermutu baik.

2.2 Paking
2.2.1 Pengertian Bahan Paking dan Macam-macamnya
                 Bahan paking ialah bahan yang digunakan untuk perapat ruangan yang berisi zat cair atau gas.
Berdasr sifat perapatannya, packing dibedakan atas dua jenis yaitu:
(a). Perapat statis, adalah perapatan bagian yang tidak bergerak terhadap satu sama lain, seperti paking tutup silinder head, karter, dan lainnya.
(b). Perapat dinamis, adalah perapatan bagian-bagian yang bergerak terhadap satu sama lain. perapatan dinamis ini dapat dibedakan dalam dua kelompok,yaitu perapatan bagian-bagian yang bergerak bolak-balik terhadap satu sama lain dan perapatan bagian-bagian yang berputar terhadap satu sama lain.









Gambar 2.4
Paking, perapat, atau perpak merupakan bagian dari komponen mesin yang mempunyai fungsi yang sangat penting, sebagai Perapat, Peredam, antara dua komponen yang berpasangan, yang membutuhkan kerapatan. Dan juga sebagai pembatas pada zat cair, gas, maupun penyerap panas, pada suatu mesin yang bergerak, atau pada kendaraan bermotor. Maka keberadaan Paking (Perpak/Perapat) sangatlah penting seabgai penentu kesetabilan kerja pada komponen suatu mesin bermotor, yang membutuhkan kedap udara, atau kebocoran zat cair, gas, dll (http://mjpcenter.blogspot.com).

2.2.2  Bahan penggunaan packing dan Syarat-syaratnya
Dalam pembuatan packing bahan paking dibedakan dalam 3 kelompok yaitu: kelompok bukan metalik, kelompok setengah metalik, dan kelompok metalik.
(a)    Bahan paking bukan metalik.
·         Alat perapat statis
Kertas dan karton, bahan yang terbuat dari campuran serat yang ditambah dengan perekat dan bahan pengisi. Sebagai serat digunakan serat kayu, serat kain tua, serat jerami dan serat kertas tua.
Fiber, bahan terdiri dari lapisan-lapisan kertas yang diimpregnasikan (dijenuhkan) dengan damar buatan, fiber ini biasanya digunakan sebagai paking pelat .
Gabus, bahan ini berasal dari kulit pohon gabus. Gabus ini diikat berupa pelat dan digunakan sebagai paking pelat.

·         Alat perapat statis dan dinamis
Kulit, adalah bahan kulit binatang yang disamak dengan asam krom mineral dinamakan kulit krom. Kulit selain dipakai dalam bentuk gelang juga paking pelat-pelat, terutama digunakan dalam bentuk manset sebagai paking perapat untuk batang.
Karet, bahan ini terbuat dari karet alam dan jenis karet sintetis karena kekenyalanya yang besar termasuk bahan paking yang terbaik. Akan tetapi bahan paking ini hanya sesuai untuk media tertentu yaitu pada suhu, tekanan, dan kecepatan yang tidak terlampau tinggi. Paking karet digunakan untuk perapat pipa ­pipa air, dan lain-lain.
Asbes, adalah silikat magnesium yang ditemukan di alam dalam bentuk serat. Dalam bentuk itu daya tahan suhunya kira-kira 500 0C, akan tetapi, asbes biasanya diberi campuran karet dan grafit. Asbes digunkan sebagai paking pelat dan paking sumbat tabung.
Politetrafluoreten, ialah plastik termoplastis dalam keadaan murni daya tahan kimianya baik dan daya tahan suhunya kira-kira 260 0C akan tetapi, bahan ini sering juga ditambahkan kepada asbes sebagai bahan impegnasi. Politetrafluoereten digunakan sebagai paking pelat dan paking sumbat tabung dan terseia dalam berbagai macam bentuk. 
 (b). Bahan paking setengah metalik.
·         Alat perapat statis Karet dengan kasa tembaga, tersedia dalam bentuk palet. Asbes dengan kasa tembaga, paking ini terdiri dari kain asbes yang ditenun dengan tembaga. Keseluruhannya diimpregnasikan dengan suatu massa tahan panas dan kemudian diberi grafit pada salah satu sisi atau kedua belah sisinya. Asbes dengan kasa baja, pada kedua belah sisi kasa baja yang ditenun rapat dan kuat ditempelkan dengan tekanan tinggi suatu lapisan tipis.
·         Asbes dengan salut tembaga yang tipis, asbes diberi sati lapisan tipis salut tembaga dan dapat diperoleh sebagai barang jadi (gelang dan paking kepala).
(c). Bahan paking metalik
·         Alat perapat statis, terbuat dari baja, tembaga, loyang, timbel, aluminium, dan nikel. Bahan ini digunakan dalam bentuk gelang persegi panjang, bulat, bulat telur, bentuk lensa, atau bentuk lain yang diinginkan.
·         Alat perapat dinamis terbuat dari bahan logam putih yang digunakan sebagai paking sumbang tabung dalam berbagai bentuk.
Syarat yang harus dimiliki pada Paking, bergantung pada,
o   Jenis gas atau zat cair yang bersangkutan.
o   Tekanan yang harus ditahan oleh paking tersebut.
o   Suhu yang berhubungan dengan bahan paking tersebut.
o   Cara pemasangan yang dilakukan.

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
BANTALAN LUNCUR
Sedangkan bantalan luncur adalah suatu elemen mesin yang berfungsi untuk menumpu poros berbeban, sehingga putaran atau gerakan bolak-baliknya dapat berlangsung dengan halus dan aman. Adapun macam dari bantalan luncur yaitu: bantalan aksial, bantalan radial, dan bantalan khusus.
Bahan bantalan luncur harus memenuhi persyaratan berikut : Mempunyai kekuatan cukup (tahan terhadap beban dan kekerasan), dapat menyusaikan diri terhadap lenturan poros yang tidak terlalu besar atau terhadap perubahan bentuk yang kecil, mempunyai sifat anti las (tidak menempel) terhadap poros jika terjadi kontak atau gesekan antara logam dan logam. Sangat tahan karat. Cukup tahan aus, dapat mebenamkan kotoran atau debu kecil yang terkurung didalam bantalan, murah harganya, dan tidak terlalu terpengaruh oleh temperature
Adapun bahan-bahan dari bantalan luncur adalah sebagai berikut: Babbit, bronze/tembaga, besi cor kelabu dan baja, sintered material, materi non logam, bahan plastik, kayu, karet, grafit karbon, permata, hidrostatis, dan terbuat dari bahan khusus (besi semen).
PACKING
Bahan paking ialah bahan yang digunakan untuk perapat ruangan yang berisi zat cair atau gas.
Berdasr sifat perapatannya, packing dibedakan atas dua jenis yaitu:
(a). Perapat statis, adalah perapatan bagian yang tidak bergerak terhadap satu sama lain, seperti paking tutup silinder head, karter, dan lainnya.
(b). Perapat dinamis, adalah perapatan bagian-bagian yang bergerak terhadap satu sama lain. perapatan dinamis ini dapat dibedakan dalam dua kelompok,yaitu perapatan bagian-bagian yang bergerak bolak-balik terhadap satu sama lain dan perapatan bagian-bagian yang berputar terhadap satu sama lain.
Syarat yang harus dimiliki pada Paking, bergantung pada : Jenis gas atau zat cair yang bersangkutan, tekanan yang harus ditahan oleh paking tersebut, suhu yang berhubungan dengan bahan paking tersebut, dan cara pemasangan yang dilakukan.
3.2 Saran
            Dengan dibuatnya makalah ini saya selaku pembuat makalah bahan teknik yang berjudul bantalan luncur dan packing menyarankan bagi para pembaca setelah membaca makalah ini di harapkan pembaca lebih mengetahui isi dari makalah ini agar pengetahuan dari pembaca lebih bertambah, yang nantinya pembaca dapat menyerap manfaat apa saja dari makalah ini. 

DAFTAR RUJUKAN

Awan. 2009. Bantalan-Bearing, (Online), (http://awan05.blogspot.com/bantalan-bearing.html), diakses 11 desember 2012.
Bangyo Sucahyo, 1999. Ilmu Logam PT. Tiga Serangkai Pustaka Mandiri, Surakarta.
"DuraKapp" ​​. Kapp Alloy & Kawat, . Diakses 25 Oktober 2012.
Kapp Alloy & Kawat, . Diakses pada 26 Oktober 2012.
Rian. 2011. Bantalan, (Online), (http://irianpoo.blogspot.com/bantalan-dan-pengertian.html), diakses 11 desember 2012.
Salam,Aswin. 2011. Packing, (Online), (http://aswinsalam.blog.com), diakses 11 desember 2012.
Sugiyarto,Iwan. 2011. Bantalan luncur, (Online), (www.iwansugiyarto.blogspot.com/ Bantalan luncur.html) diakses 11 desember 2012.
Suyanto, 2001. Bahan Bakar dan Minyak Lumas, Sekolah Tinggi Perikanan, Jakarta.
Tanpa nama. 2012. Perbandingan antara bantalan luncur, (Online), (www.teknikmesin.net/perbandingan-antara-bantalan-luncur-dan.html), diakses 11 desember 2012.
Tanpa nama. 2011. Bantalan Luncur, (Online), www.lhimink.blogspot.com/bantalan-luncur.html), diakses 11 desember 2012.
Tanpa nama. 2011. Bantalan dan Sistem pelumasan, (Online), (http://www.slideshare.net/rumahbelajar/bab-11-bantalan-dan-sistem-pelumasan), diakses 11 desember 2012.
Tanpa nama. 2011. Bantalan, (Online), (http://www.scribd.com/doc/Part-6-Bantalan), diakses 11 desember 2012.
Tanpa nama. 2011. Macam Bantalan Luncur, (Online), (http://www.scribd.com/doc/57464270/13/Macam-%E2%80%93-macam-bantalan-luncur), diakses 11 desember 2012.
Tanpa nama. 2010. Bantalan Luncur, (Online), (http://gadabinausaha.wordpress.com/tag/bantalan-luncur/), diakses 11 desember 2012.
Tanpa nama. 2011. Bahan Bantalan Luncur, (Online), (http://guruhonor.com/bahan-bantalan-luncur-dengan-bahan-khusus.html), diakses 11 desember 2012.
Tanpa nama. 2011. Baha Packing, (Online), (http://ilmubahankimiaindustri.blogspot.com/), diakses 11 desember 2012.
Tanpa nama. 2012. Bahan Packing, (Online),  (http://www.samuderaperkasa.co.id/page/6/bahan_packing), diakses 11 desember 2012.
Tata Surdia dan Saito Shinroku, 1999, Pengetahuan Bahan Teknik, Pradnya Paramita, Jakarta.
Warsowiwoho dan Gandhi Harahap, 1984. Bahan Bakar, Pelumas, Pelumasan dan Servis, Pradnya Paramita, Jakarta.


















1 komentar:

  1. How to Play Baccarat - The Art of Playing Baccarat
    How 1xbet do you 바카라 사이트 play baccarat online? How do septcasino you play baccarat online? How do you play baccarat online? How do you win at baccarat?

    BalasHapus