BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Pada suatu peralatan/mesin dapat dipastikan bahwa
terdapat banyak komponen yang bergerak baik dalam bentuk gerakan angular maupun
gerakan linear. Gerakan relatif antar komponen mesin akan menimbulkan gesekan,
dimana gesekan ini dapat menurunkan efisiensi mesin, meningkatnya temperatur,
keausan, dan berbagai efek negatif lainya. Gesekan antara komponen mesin
tersebut dapat diminimalkan dengan menggunakan bantalan atau bearing.
Terdapat dua jenis mekanisme yang digunakan bantalan dalam mengatasi gesekan
yaitu mekanisme sliding dan mekanisme rolling. Untuk mekanisme sliding,
dimana terjadi gerakan relatif antar permukaan, maka penggunaan pelumas
memegang peranan yang sangat penting. Sedangkan mekanisme rolling,
dimana tidak boleh terjadi gerakan relatif antara pemukaan yang berkontak,
peran pelumas lebih kecil. Bentuk pelumas dapat berupa gas, cair maupun padat.
Sejarah penggunaan bantalan untuk mengurangi efek gesekan
dapat ditelusuri dari hasil penemuan kereta sederhana yang telah berumur 5000
tahun di Euphrates di dekat sungai tigris. Penggunaan bantalan yang lebih maju
terlihat pada kereta Celtic sekitar 2000 tahun yang lalu.
Dalam
sejarah modern, desain dan penggunaan bantalan yang terdokumentasi
dengan baik dimulai oleh Leonardo Davinci, pada tahun
1452. Dia menggunakan bantalan gelinding untuk kincir angin dan penggilingan
gandum. Paten pertama tentang bantalan didaftarkan di Perancis 400 tahun
kemudian. Selanjutnya katalog bantalan pertama di dunia diterbitkan di inggris
pada tahun 1900. Saat ini,penggunaan bantalan sebagai komponen anti gesek telah
digunakan secara luas dengan variasi ukuran, variasi beban, variasi putaran
yang sangat lebar. Dengan kata lain bantalan luncur
adalah komponen mesin yang bekerja pada poros untuk beban yang besar. Contoh
pengaplikasiannya diantaranya adalah silinder piston, rol kereta dorong, rol
kereta api, bantalan dari poros ban mobil dan bantalan dari penggerak sudu-sudu
turbin, dan penggunaan bantalan untuk peralatan berat
dipertambangan.
Dengan
fungsi yang seperti itu, bantalan luncur memiliki beban yang berat pada saat
bekerja, sehingga
dibutuhkan bahan khusus pada saat produksinya. Dimana bahan-bahan tersebut nantinya
dapat ‘menampung’ beban kerja dari bantalan luncur. Hal tersebut juga
berlaku pada bahan paking. Karena paking
merupakan bagian dari komponen mesin yang mempunyai fungsi yang sangat penting
sebagai perapat antara dua komponen yang berpasangan dimana komponen tersebut
membutuhkan kerapatan. Bahan pembuat paking
juga perlu diperhatikan, hal
ini disebabkan karena paking
atau perapat berpengaruh pada kesetabilan kerja suatu alat yang membutuhkan
tingkat perapat yang baik sehingga tidak menyebabkan terjadinya suatu kebocoran
baik gas maupun cairan yang berbahaya.
Dengan
demikian tidak semua bahan teknik dapat menjadi bahan pembuat bantalan luncur, bahan bantalan luncur
mempunyai syarat tertentu
yang harus diperhatikan sifat
dan penggunaannya pun juga
perlu diperhatikan.
Dari keterangan di atas
menunjukan perlu adanya pembahasan khusus mengenai bahan bantalan luncur dan
bahan paking.
1.2 Rumusan
Masalah
Secara
umum, rumusan masalah pada pembahasan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Apa pengertian bahan bantalan
luncur dan bahan paking?
2. Bagaimana kontruksi dari bantalan luncur?
3. Apa saja macam-macam bantalan
luncur dan paking?
4. Bagaimana syarat- syarat bahan bantalan luncur
dan paking?
5. Apa sifat dan penggunaan
bahan bantalan luncur dan paking?
1.3 Manfaat
dan Tujuan Masalah
Adapun yang menjadi manfaat
dan tujuan dari rumusan masalah ini dapat
diuraikan sebagai berikut:
1. Mengetahui tentang bantalan
luncur dan paking.
2. Memahami kontruksi bantalan luncur.
3. Memahami
mengenai macam-macam bantalan luncur dan paking.
4. Memahami
syarat-syarat bahan bantalan luncur dan paking.
5. Memahami
sifat bahan dan penggunaan bahan bantalan luncur dan paking
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 BANTALAN
LUNCUR
2.1.1 Pengertian
Bantalan Luncur
Bantalan merupakan salah satu bagian
dari elemen mesin yang memegang peranan
cukup penting karena fungsi dari bantalan yaitu untuk menumpu sebuah poros agar poros dapat
berputar tanpa mengalami gesekan yang berlebihan. Bantalan harus cukup
kuat untuk memungkinkan poros serta elemen mesin lainnya bekerja dengan
baik.
Pengertian
bantalan secara umum adalah adalah
suatu elemen mesin yang berfungsi untuk menumpu poros berbeban, sehingga
putaran atau gerakan bolak-baliknya dapat berlangsung dengan halus dan aman.
Jenis bantalan ini mampu menumpu poros dengan beban besar (J-Aprilianto: 2008).
Sedangkan bantalan luncur adalah suatu elemen mesin yang
berfungsi untuk menumpu poros berbeban, sehingga putaran atau gerakan
bolak-baliknya dapat berlangsung dengan halus dan aman. Apabila ada dua buah
logam yang bersinggungan satu dengan lainnya saling bergeseran maka akan timbul
gesekan , panas dan keausan . Untuk itu pada kedua benda diberi suatu lapisan
yang dapat mengurangi gesekan , panas dan keausan serta untuk memperbaiki
kinerjanya ditambahkan pelumasan sehingga kontak langsung antara dua benda
tersebut dapat dihindarai.
Bantalan
luncur bekerja bukan hanya dengan adanya gesekan antara poros dan bantalan,
tetapi juga memerlukan pelumasan. Pada
bantalan luncur, gesekan luncur antara poros dan bantalan bekerja dengan
ditumpu oleh permukaan bantalan dengan perantaraan lapisan pelumas. Keberadaan pelumas
tersebut berfungsi untuk melicinkan gesekan antara permukaan poros dengan
permukaan bantalan. Bukan hanya itu, fungsi pelumas juga sebagai peredam
tumbukan dan getaran sehingga akan meminimalisasi suara yang ditimbulkan.
Bantalan
luncur memiliki konstruksi yang sederhana sehingga mudah dibongkar pasang. Pada konstruksinya,
bantalan luncur juga dirancang untuk mampu menumpu poros dengan putaran tinggi
dan beban yang besar dan yang
menjadi kelebihan dari bantalan luncur adalah mempunyai tidak memiliki
ketelitian tinggi dan harga yang lebih murah.
2.1.2 Macam-Macam
Bantalan Luncur.
Macam-macam bantalan luncur yang paling umum
diklasifikasikan menurut konstruksinya.Yaitu berdasarkan arah beban terhadap
poros.macam-macamnya adalah :
1. Bantalan
radial
Dari beberapa sumber, bantalan radial
mendukung gaya radial dari batang torak saat berputar. Konstruksinya terbagi /
terbelah menjadi dua agar dapat dipasang pada poros engkol. Bantalan radial adalah
bantalan dimana arah beban yang ditumpu bantalan tegak lurus dengan arah poros.
Arah
beban pada bantalan radial
Gambar 2.1
Terlihat jelas bahwa
arah beban yang ditumpu dari suatu bantalan luncur adalah tegak lurus dengan
porosnya. Bantalan
luncur radial juga disebut dengan journal
bearing dimana bantalan tersebut memiliki beban yang silindris.
2. Bantalan
luncur aksial
Bantalan aksial (thrust
bearing) merupakan bantalan yang dapat menahan beban searah dengan sumbu
poros. Pada bantalan luncur aksial terdapat bagian datar pada bantalan yang
melawan gaya aksial yang disebut dengan thrust
surfaces. Konstruksi bantalan ini juga terbelah / terbagi menjadi dua dan
dipasang pada poros jurnal bagian paling tengah. Pengaplikasian bantalan
luncur aksial dalam dunia yang sesungguhnya adalah pada sistem pemindah daya
kendaraan.
3. Bantalan
luncur khusus
Bantalan luncur khusus adalah bantalan yang
merupakan kombinasi antara bantalan
luncur aksial dan bantalan luncur radial. Bantalan
ini dapat menerima beban yang tegak lurus dengan sumbu poros dan beban yang
searah dengan sumbu poros.
Gambar
2.2
Macam-macam bantalan
luncur dapat juga diklasifikasikan menurut dengan jenis pelumasannya.
Berdasarkan jenis pelumasannya maka bantalan luncur diklasifikasikan menjadi rubbing
plain bearing, plain bearing, hydrodynamic plain bearing, dan hydrostatic
plain bearing .
2.1.3 Konstruksi
Bantalan Luncur
Konstruksi secara umum pada kasus
poros yang berputar adalah adanya poros dan bantalan yang saling bersinggungan. Journal
adalah bagian poros yang berkontak
dengan bantalan. Sedangkan terdapat bagian yang datar pada bantalan yang
melawan gaya aksial disebut dengan thrust
suefaces.
Setiap bagian tersebut disatukan dengan rumah atau disebut
dengan crankcase.Tetapi biasanya
berupa shell tipis yang dapat diganti dengan mudah dan yang menyediakan
permukaan bantalan yang terbuat dari material tertentu seperti babbit atau
bronze. Terdapat
juga bushing yaitu bagian bantalan
yang dibuat sebagai sebuah dinding silindris yang ditekankan pada lubang di
rumah bantalan.
(A) (B)
Gambar
2.3
Parameter-parameter utama yang
perlu dipertimbangkan dalam pemilihan bantalan antara lain adalah beban,
putaran, tipe dan aliran pelumas, dimensi, jenis aplikasi, getaran, temperatur,
dan kondisi lingkungan.
2.1.4
Syarat
Bahan Bantalan Luncur
Bentuk bantalan luncur
pada umunya adalah berbentuk poros terbelah dua. Dimana di bagian
dalamnya dilapisi bahan yang memiliki syarat tertentu yang mana syarat tersebut
diartikan bahwa tidak semua bahan logam dapat dipakai sebagai bahan bantalan
luncur.
Bahan
bantalan luncur harus memenuhi persyaratan berikut :
·
Mempunyai kekuatan yang
cukup
Bahwa bahan tersebut harus tahan beban
dan tahan kelelahan. Hal
ini mengingat beban kerja dari bantalan luncur itu sendiri yang lebih besar
dari bantalan gelinding. Bahan tersebut juga harus mempunyai kekuatan
yang cukup bahwa bahan bantalan luncur juga harus tahan aus.
·
Dapat menyesuaikan diri
terhadap lenturan poros yang tidak terlalu besar.
Bahan
bantalan luncur harus dapat menyesuaikan diri terhadap perubahan lenturan
poros. Lenturan poros atau dalam ilmu bahan disebut dengan momen lentur terjadi
karena adanya gaya radial yang bekerja pada elemen poros dengan jarak yang
tegak lurus terhadap titik tumpuan.
·
Mempunyai sifat anti
las
Sifat
ini dibutuhkan karena bantalan selalu beruhubungan atau kontak langsung dengan
poros dalam waktu yang relative lama. Sifat anti las yaitu sifat tidak menempelnya
suatu poros jika terjadi kontak/gesekan antara logam dengan logam.
·
Tahan karat
Karena bantalan luncur selalu menahan
beban dengan waktu yang terus menerus. Maka diperlukan bahan yang anti karat agar
bantalan luncur dapat dipakai dalam waktu yang lama.
·
Dapat membenamkan
kotoran/debu kecil
Karena pada pemakaiannya bantalan luncur juga sering terkena kotoran maka dari itu diperlukan
sebuah benda yang dapat membenamkan kotoran yang kecil agar kerja dari bantalan
itu sendiri tidak terganggu.
·
Harga Murah
Bantalan
luncur hanyalah komponen/elemen mesin yang bersifat mendukung terhadap suatu
alat. Maka
dari itu bahan bantalan luncur tidak perlu memakai bahan yang terlalu mahal
karena bantalan luncur hanyalah komponen pendukung bukanlah komponen utama dari
suatu alat.
·
Tidak terpengaruh oleh temperature
Syarat
ini dibutuhkan karena pada kerja bantalan luncur selalu ada kontak/gesekan
antar logam sehingga
menimbulkan panas. Maka
diperlukan bahan yang tidak gampang terpengaruh pada temperature seperti pemuaian
dari bahan tersebut agar kerja bantanlan luncur tidka terganggu.
2.1.5
Bahan
Bantalan Luncur dan Sifatnya
Tidak
semua bahan logam dapat digunakan sebagai bahan bantalan luncur. Selain syarat-syarat
yang telah ditentukan di atas, juga ada beberapa sifat bahan yang harus
diperhatikan. Sifat yang paling penting adalah “kekerasan material tidak boleh
melebihi sepertiga kekerasan material yang bergesekan dengannya untuk
mempertahankan embedability dari partikel abrasive.
Berikut
ini adalah beberapa bahan apa saja
yang dapat digunakan sebagai bahan bantalan luncur dan juga sifat bahannya:
·
Babbit
Logam
babit adalah logam campuran yang memang digunakan untuk bahan bantalan.Logam
Babbitt asli diciptakan pada tahun 1839 oleh Isaac Babbitt di Taunton,
Massachusetts, USA. Babbit
merupakan bahan bantalan yang sangat umum yang digunakan pada bantalan crankshaft dan camshaft.
Babbit
merupakan logam kombinasi dari unsur-unsur lain yang berbasis timah dan
timbal.Babbit mempunyain sifat yang kuat seperti baja jika paduan tersebut
diproses dengan electroplating.
Kekurangan
babbit sebagai bahan bantalan adalah mempunyai temperature peleburan yang
rendah. Ha; tersebut menyebabkan bantalan akan cepat rusak jika dalam kondisi
pelumasan batas (boundary lubrication).
Sehingga bantalan luncur yang menggunakan bahan babbit membutuhkan pelumasan
hidrostatik dan hidrodinamik yang baik.
berikut
ini adalah komposisi umum dari paduan babbit :
4) 76%
tembaga, timah 24%
·
Bronzes
Bronzes atau perunggu
merupakan bahan bantalan luncur yang juga termasuk logam campuran/paduan logam. Dapat kita ketahui bahwa perunggu
adalah paduan logam terutama terdiri dari tembaga, biasanya dengan timah
sebagai adtif utama. Bronzes atau
perunggu baik digunakan pada bantalan luncur yang bekerja melawan baja atau
besi cor. Terdapat lima macam paduan tembaga yang digunakan sebagai bantalan
yaitu, cooper-lead, leaded bronze, tin
bronze, aluminum bronze, dan berrylium
cooper.
Dari
beberapa paduan tembaga tersebut, bronzes/perunggu
memiliki sifat yang lunak tetapi mempunyai kekuatan, machinability, dan tahan korosi. Sehingga bantalan luncur yang
berbahan bronzes/perunggu dapat
bekerja pada beban yang tinggi dan temperature tinggi.
·
Besi cor kelabu dan
baja
besi
cor kelabu dan baja merupakan material bantalan luncur yang cukup baik
digunakan untuk melawan sesamanya dalam kecepatan rendah.
Besi
cor kelabu dan baja mempunyai sifat lubricity
karena adanya grafit bebas pada besi cor. Akan tetapi meskipun memiliki
memiliki sifat lubricity, besi cor
dan baja tetap memerlukan pelumasan.Hal teresbut dibutuhkan ketika besi cor dan
baja dalam kerjanya juga melawan baja dengan tambahan jika keduanya diberi
pelumasan. Besi cor dan baja biasa digunakan rolling contact di bantalan rolling-element.
·
Sintered material
Sintered material adalah
salah satu material logam diperoleh dengan metode metalurgi serbuk. Material seperti ini
dibuat dari serbuk dan secara mikroskopik tetap berpori setelah perlakuan panas. Hal tersebut
memungkinkan bantalan luncur yang berbahan sintered
material mempunyai sifat untuk menyimpan pelumas dengan aksi kapilaritas.
·
Materi non logam
Materi non logam juga dapat dipakai
sebagai bahan bantalan luncur, jika
materi tersebut memiliki lubricity
yang baik. Contoh materi non logam yang dapat dipakai sebagai bahan bantalan
luncur diantaranya adalah material termoplastik seperti Teflon, ilon dan
acateal. Karena mempunyai sifat lubricity yang baik, koifidien gesek
yang rendah serta memiliki ketahanan terhadap temperature. Kombinasi material
poros dengan bantalan yang biasa digunakan pada praktiknya sangat terbatas.
Tabel Sifat-sifat bahan bantalan luncur.
Bahan
Bantalan
|
Kekearasan
Hn
|
Tekanan maksimum yang diperbolehkan
(Kg/mm2)
|
Temperatur Maksimal yang diperbolehkan
(ºC)
|
Besi Cor
Perunggu
Kuningan
Perunggu fosfor
Logam Putih berdasarkan Sn
Logam Putih
berdasarkan Pb
Paduan
|
160 -180
50-100
80-150
100-200
20-30
15-20
30-40
20-30
45-50
40-80
|
0,3 - 0,6
0,7 – 2,0
1,5 – 6,0
0,6 – 1,0
0,6 - 1,0
1,0 - 1,4
1,0 – 1,4
1,0 – 1,8
2,8
2,0 – 3,2
|
150
200
200
250
150
150
250
170
100 – 150
220 - 250
|
·
Bahan plastik
Plastik adalah bahan yang mempunyai sifat
dapat melumasi sendiri dengan baik. Sifat yang tahan korosi memungkinkan bahan
ini bekerja di dalam air atau di dalam bahan kimia. Bahan semacam ini mempunyai
koefisien gesek yang rendah, mudah membenamkan kotoran , dan anti las. Plastik
jika diisi dengan bahan bahan pelumas padat, serat gelas, atau serbuk logam
akan menjadi sangat kuat dan tahan aus sehingga dapat dipakai untuk
kondisi-kondisi yang cukup berat. Keburukannyan adalah bahwa dalam
kondisi pelumasan batas (lapisan pelumas terlalu tipis) akan terjadi
panas gesekan yang akan mengakibatkan pembesaran koofisien muainnya. Hal ini
perlu diperhitungkan dalam menentukan besar celah antara poros dan bantalan.
·
Bantalan kayu
Bahan yang khas untuk bantalan ini
biasanya dipakai untuk pengolahan makanan dan susu. Juga sering dipergunakan
pada pompa air dan baling-baling kapal dimana pelumasannya dilakukan dengan
air. Beban rata-rata untuk bantalan kayu adalah 0,5 (Kg/mm2) atau
kurang.
·
Bantalan karet
Dengan air sebagai pelumas, bantalan karet
mempunyai koefisien gesek yang rendah. Karet mempunyai ketahan yang baik
terhadap kehausan. Selain itu juga dapat meredam bunyi dan getaran. Sebagai
bantalan, dapat dipakai karet yang disemen atau karet melulu. Beban rata-rata
yang dapat ditanggung adalah 0,5 (kg/mm2) atau kurang.
·
Bantalan grafit karbon
Grafit adalah bantalan yang seluruhnya
dapat melumasi sendiri dana dapat bekerja pada temperatur tinggi. Karena secara
kimia sangat sukar bereaksi, maka bahan ini sangat luas pemakaianya. Penambahan
serbuk babit, perak, atau tembaga dapat memperbaiki sifat-sifat sebagai
bantalan. Perbedaan antara koofisien gesek statis dan koofisien gesek kinetis
pada grafit karbon adalah kecil.
·
Bantalan permata
Pada alat-alat ukur banyak dipakai
bantalan dari batu akikseperti batu delima (ruby) dan batu
nilam (sapphire). Batu nilam yang mengalami perlakuan panas dapat menjadi sekeras
intan.
·
Bantalan luncur Hidrostatis
Bantalan semacam ini dipakai sebagai
bantalan utama pada mesin perkakas persisi tinggi, misalnya pada meja putar
mesin bubut vertikan besar. Bahan bantalan dapat berupa banyak minyak atau
udara. Dalam hal ini, minyak atau udara dilairkan dalam tekanan ke dalam celah
bantalan untuk mengangkat beban dan menghindari keausan atau penempelan
pada waktu mesin berputar dengan putaran yang sangat rendah atau waktu start.
Dimana lapisan minyak yang ada tidak atau belum mempunyai tekan yang cukup
tinggi. Macam yang menggunakan minyak pada saat ini sudah diperdagangkan
sedangkan yang menggunakan udara masih dalam pengembangan.
Cincin dan elemen gelinding pada bantalan
umumnya dibuat dari baja bantalan khrom karbon tinggi. Baja bantalan dapat
memberikan efek stabil pada perlakuan panas. Baja ini memberikan umur panjang
dengan keahusan yang kecil.
Dengan kemajuan dengan teknik hampa pada
akhir-akhir ini, telah dikembangkan baja bantalan cair hampa. baja macam ini
tidak sesuai untuk produksi masa dansangat mahal sehingga hanya dipakai dimana
diperlukan baja murni. Produksi masa dari baja bantalan dengan gas hampa telah
menghasilkan umur bantalan yang lebih panjang. Dalam proses ini, baja
pertama-tama dicairkan dalam udara, dikenakan tekanan hampa tinggi untuk
mengeluarkan gas-gas yang terkurung di dalamnya, proses ini diikuti dengan
pembuatan ingot.
·
Bahan untuk bantalan khusus
Untuk bantalan untuk ketahan khusus
terhadap kejutan, dipakai baja paduan karbon rendah yang kemudian diberikan
perlakuan panas dengan sementasi. Baja semen yang kedalaman sesmentasinya dan
kekerasan dari inti dan permukaannya adalah sedang, dapat menahan tumbukan yang
besarnya bebebrapa kali kemampuan baja bantalan. Untuk bantalan yang tahahan
panas dan tahan karat terdapat baja kecepatan tinggi atau deretan martensit
dari baja tahan karat.
Bahan untuk sangkar, yang akan mengalami
kontak gesekan dengnan elemen gelinding, harus tahan aus dan tidak mudah patah.
Sangkar untuk bantalan kecil dibuat dengan mengepres pita baja yang difinis
dari baja karbon rendah atau baja plat yang difinis. Untuk pemakaian, khusus
plat kuningan atau plat baja tahan karat juga sering dipakai. Untuk bantalan
besar dipakai baja karbon rendah atau kuningan berkekuatan tinggi. Untuk
beberapa macam bantalan putaran tinggi dapat dibuat dari plastik. Sebagai paku
keling untuk sangkar dipergunakan baja karbonr endah bermutu baik.
2.2 Paking
2.2.1 Pengertian
Bahan
Paking dan
Macam-macamnya
Bahan paking ialah bahan
yang digunakan untuk perapat ruangan yang berisi zat cair atau gas.
Berdasr sifat
perapatannya, packing
dibedakan atas dua jenis yaitu:
(a). Perapat statis, adalah perapatan
bagian yang tidak bergerak terhadap satu sama lain, seperti paking tutup
silinder head, karter, dan lainnya.
(b). Perapat dinamis, adalah perapatan
bagian-bagian yang bergerak terhadap satu sama lain. perapatan dinamis ini
dapat dibedakan dalam dua kelompok,yaitu perapatan bagian-bagian yang bergerak
bolak-balik terhadap satu sama lain dan perapatan bagian-bagian yang berputar
terhadap satu sama lain.
Gambar 2.4
Paking,
perapat, atau perpak merupakan bagian dari komponen mesin yang mempunyai fungsi
yang sangat penting, sebagai Perapat, Peredam, antara dua komponen yang
berpasangan, yang membutuhkan kerapatan. Dan juga sebagai pembatas pada zat cair,
gas, maupun penyerap panas, pada suatu mesin yang bergerak, atau pada kendaraan
bermotor. Maka keberadaan Paking (Perpak/Perapat) sangatlah penting seabgai penentu
kesetabilan kerja pada komponen suatu mesin bermotor, yang membutuhkan kedap
udara, atau kebocoran zat cair, gas, dll (http://mjpcenter.blogspot.com).
2.2.2 Bahan penggunaan packing dan
Syarat-syaratnya
Dalam pembuatan packing bahan
paking dibedakan dalam 3 kelompok yaitu: kelompok bukan metalik, kelompok
setengah metalik, dan kelompok metalik.
(a)
Bahan paking bukan metalik.
·
Alat
perapat statis
Kertas dan karton, bahan yang terbuat dari campuran
serat yang ditambah dengan perekat dan bahan pengisi. Sebagai serat digunakan
serat kayu, serat kain tua, serat jerami dan serat kertas tua.
Fiber, bahan terdiri dari lapisan-lapisan kertas
yang diimpregnasikan (dijenuhkan) dengan damar buatan, fiber ini biasanya
digunakan sebagai paking pelat .
Gabus, bahan ini berasal dari kulit pohon gabus.
Gabus ini diikat berupa pelat dan digunakan sebagai paking pelat.
·
Alat
perapat statis dan dinamis
Kulit, adalah bahan kulit binatang yang disamak
dengan asam krom mineral dinamakan kulit krom. Kulit selain dipakai dalam
bentuk gelang juga paking pelat-pelat, terutama digunakan dalam bentuk manset
sebagai paking perapat untuk batang.
Karet, bahan ini terbuat dari karet alam dan jenis
karet sintetis karena kekenyalanya yang besar termasuk bahan paking yang
terbaik. Akan tetapi bahan paking ini hanya sesuai untuk media tertentu yaitu
pada suhu, tekanan, dan kecepatan yang tidak terlampau tinggi. Paking karet
digunakan untuk perapat pipa pipa air, dan lain-lain.
Asbes, adalah silikat magnesium yang ditemukan di
alam dalam bentuk serat. Dalam bentuk itu daya tahan suhunya kira-kira 500 0C,
akan tetapi, asbes biasanya diberi campuran karet dan grafit. Asbes digunkan
sebagai paking pelat dan paking sumbat tabung.
Politetrafluoreten, ialah plastik termoplastis
dalam keadaan murni daya tahan kimianya baik dan daya tahan suhunya kira-kira
260 0C akan tetapi, bahan ini sering juga ditambahkan kepada asbes
sebagai bahan impegnasi. Politetrafluoereten digunakan sebagai paking pelat dan
paking sumbat tabung dan terseia dalam berbagai macam bentuk.
(b). Bahan paking
setengah metalik.
·
Alat perapat statis Karet dengan
kasa tembaga, tersedia dalam bentuk palet. Asbes dengan kasa tembaga, paking
ini terdiri dari kain asbes yang ditenun dengan tembaga. Keseluruhannya
diimpregnasikan dengan suatu massa tahan panas dan kemudian diberi grafit pada
salah satu sisi atau kedua belah sisinya. Asbes dengan kasa baja, pada kedua
belah sisi kasa baja yang ditenun rapat dan kuat ditempelkan dengan tekanan
tinggi suatu lapisan tipis.
·
Asbes dengan salut tembaga yang
tipis, asbes diberi sati lapisan tipis salut tembaga dan dapat diperoleh sebagai
barang jadi (gelang dan paking kepala).
(c). Bahan paking metalik
·
Alat perapat statis, terbuat dari
baja, tembaga, loyang, timbel, aluminium, dan nikel. Bahan ini digunakan dalam
bentuk gelang persegi panjang, bulat, bulat telur, bentuk lensa, atau bentuk
lain yang diinginkan.
·
Alat perapat dinamis terbuat dari
bahan logam putih yang digunakan sebagai paking sumbang tabung dalam berbagai
bentuk.
Syarat yang harus dimiliki pada Paking, bergantung pada,
o Jenis gas atau zat cair yang bersangkutan.
o Tekanan yang harus ditahan oleh paking tersebut.
o Suhu yang berhubungan dengan bahan paking tersebut.
o Cara pemasangan yang dilakukan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
BANTALAN LUNCUR
Sedangkan
bantalan luncur adalah suatu elemen mesin yang berfungsi untuk menumpu poros
berbeban, sehingga putaran atau gerakan bolak-baliknya dapat berlangsung dengan
halus dan aman. Adapun macam dari
bantalan luncur yaitu: bantalan aksial, bantalan radial, dan bantalan khusus.
Bahan bantalan luncur harus memenuhi persyaratan berikut : Mempunyai
kekuatan cukup (tahan terhadap beban dan kekerasan), dapat menyusaikan diri terhadap
lenturan poros yang tidak terlalu besar atau terhadap perubahan bentuk yang
kecil, mempunyai sifat anti las (tidak menempel) terhadap poros jika terjadi
kontak atau gesekan antara logam dan logam. Sangat tahan karat. Cukup tahan aus, dapat mebenamkan kotoran atau debu kecil yang terkurung didalam bantalan, murah harganya, dan tidak terlalu terpengaruh oleh
temperature
Adapun bahan-bahan dari bantalan luncur adalah sebagai berikut: Babbit,
bronze/tembaga, besi cor kelabu dan baja, sintered material, materi non logam,
bahan plastik, kayu, karet, grafit karbon, permata, hidrostatis, dan terbuat
dari bahan khusus (besi semen).
PACKING
Bahan paking ialah bahan yang
digunakan untuk perapat ruangan yang berisi zat cair atau gas.
Berdasr sifat
perapatannya, packing
dibedakan atas dua jenis yaitu:
(a). Perapat statis, adalah perapatan
bagian yang tidak bergerak terhadap satu sama lain, seperti paking tutup silinder
head, karter, dan lainnya.
(b). Perapat dinamis, adalah perapatan
bagian-bagian yang bergerak terhadap satu sama lain. perapatan dinamis ini
dapat dibedakan dalam dua kelompok,yaitu perapatan bagian-bagian yang bergerak
bolak-balik terhadap satu sama lain dan perapatan bagian-bagian yang berputar
terhadap satu sama lain.
Syarat yang
harus dimiliki pada Paking, bergantung pada : Jenis gas atau zat cair yang
bersangkutan, tekanan yang harus ditahan oleh paking tersebut, suhu yang
berhubungan dengan bahan paking tersebut, dan cara pemasangan yang dilakukan.
3.2 Saran
Dengan dibuatnya makalah ini saya
selaku pembuat makalah bahan teknik yang berjudul bantalan luncur dan packing
menyarankan bagi para pembaca setelah membaca makalah ini di harapkan pembaca
lebih mengetahui isi dari makalah ini agar pengetahuan dari pembaca lebih
bertambah, yang nantinya pembaca dapat menyerap manfaat apa saja dari makalah
ini.
DAFTAR RUJUKAN
Awan. 2009.
Bantalan-Bearing, (Online), (http://awan05.blogspot.com/bantalan-bearing.html),
diakses 11 desember 2012.
Bangyo Sucahyo, 1999.
Ilmu Logam PT. Tiga Serangkai Pustaka Mandiri, Surakarta.
Kapp Alloy & Kawat, .
Diakses pada 26 Oktober 2012.
Rian. 2011. Bantalan,
(Online), (http://irianpoo.blogspot.com/bantalan-dan-pengertian.html),
diakses 11 desember 2012.
Salam,Aswin. 2011. Packing,
(Online), (http://aswinsalam.blog.com),
diakses 11 desember 2012.
Sugiyarto,Iwan. 2011.
Bantalan luncur, (Online), (www.iwansugiyarto.blogspot.com/
Bantalan luncur.html) diakses 11 desember 2012.
Suyanto, 2001. Bahan
Bakar dan Minyak Lumas, Sekolah Tinggi Perikanan, Jakarta.
Tanpa nama. 2012.
Perbandingan antara bantalan luncur, (Online), (www.teknikmesin.net/perbandingan-antara-bantalan-luncur-dan.html),
diakses 11 desember 2012.
Tanpa nama. 2011. Bantalan
Luncur, (Online), www.lhimink.blogspot.com/bantalan-luncur.html),
diakses 11 desember 2012.
Tanpa nama. 2011. Bantalan
dan Sistem pelumasan, (Online), (http://www.slideshare.net/rumahbelajar/bab-11-bantalan-dan-sistem-pelumasan),
diakses 11 desember 2012.
Tanpa nama. 2011. Bantalan,
(Online), (http://www.scribd.com/doc/Part-6-Bantalan),
diakses 11 desember 2012.
Tanpa nama. 2011. Macam
Bantalan Luncur, (Online), (http://www.scribd.com/doc/57464270/13/Macam-%E2%80%93-macam-bantalan-luncur),
diakses 11 desember 2012.
Tanpa nama. 2010. Bantalan
Luncur, (Online), (http://gadabinausaha.wordpress.com/tag/bantalan-luncur/),
diakses 11 desember 2012.
Tanpa nama. 2011. Bahan
Bantalan Luncur, (Online), (http://guruhonor.com/bahan-bantalan-luncur-dengan-bahan-khusus.html),
diakses 11 desember 2012.
Tanpa nama. 2011. Baha
Packing, (Online), (http://ilmubahankimiaindustri.blogspot.com/),
diakses 11 desember 2012.
Tanpa nama. 2012. Bahan
Packing, (Online), (http://www.samuderaperkasa.co.id/page/6/bahan_packing),
diakses 11 desember 2012.
Tata Surdia dan Saito
Shinroku, 1999, Pengetahuan Bahan Teknik, Pradnya Paramita,
Jakarta.
Warsowiwoho dan Gandhi
Harahap, 1984. Bahan Bakar, Pelumas, Pelumasan dan Servis, Pradnya
Paramita, Jakarta.
How to Play Baccarat - The Art of Playing Baccarat
BalasHapusHow 1xbet do you 바카라 사이트 play baccarat online? How do septcasino you play baccarat online? How do you play baccarat online? How do you win at baccarat?